FESTIVAL PASAR TERAPUNG BANJARMASIN

Pasar terapung yang berada di Kalimantan selatan dan Banjar masin merupakan Ikon: KOTA SERIBU SUNGAI kota tersebut dan ini merupakan dua aset pariwisata yang harus bisa di pertahankan. Pasar terapung yang ada di kota tersebut perlu pembenahan dan pengelolaan yang lebih baik lagi agar Ikon yang terlanjur melekat tadi bisa di pertahankan serta bisa mempunyai daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun domestik.

Pemerintah seharusnya harus mempunyai andil kuat dalam masalah ini di tambah dukungan dari masyarakat sekitar, pemberdayaan masyarakat harus bisa di kembangkan, masyarakat sekitar juga harus siap karena ini dapat memajukan sektor pariwisata daerah. Baru-baru ini Pemerintah telah melaksanakan FESTIVAL PASAR TERAPUNG BANJARMASIN  ini sebagai bukti bahawa objek wisata ini unik dan harus selalu dilestarikan dan di pertahankan

Beragam kegiatan seperti parade jongkong hias, pameran kerajinan suku Banjar, lomba balap perahu, festival kuliner Kalimantan, serta lomba foto kampung Banjar tempo dulu akan memeriahkan acara ini.

Lebih 250 jukung (perahu kayu kecil) akan dihias dengan cantiknya. Perahu tersebut biasanya digunakan para pedagang pasar terapung di Sungai Barito dan Lok Baintan Sungai Martapura. Nikmati malam hari anda dengan menyaksikan indahnya puluhan perahu hias dan tanglong di Sungai Martapura.

Festival Pasar Terapung akan menampilkan aneka budaya dan eksotisme keunikan pasar terapung. Tiap tahun festival ini berhasil menarik puluhan ribu masyarakat. Tak hanya warga lokal tapi juga mereka yang berada diluar daerah dan juga para wisatawan mancanegara.

Pasar terapung Muara Kui adalah pasar terapung yang masih bertahan di Banjarmasin. Keberadaan pasar terapung ini memiliki keterkaitan erat dengan kota Banjarmasin dimana pada tahun 1526 Sultan Suriansyah mendirikan kerajaan di tepi Sungai Kuin dan Barito. Setelahnya pusat perdagangan tradisional di tepian sungai ini mengalami perkembangan.